courtessy by:
http://successwithterri.com/wp-content/uploads/2014/09/brand-yourself.jpg
I am crazy about brand. Beberapa hari ini lagi berjuang untuk
hemat biar bisa beli sepatu dengan branded x, gitu dhe,,,, Siapa sih yang ga
seneng punya barang yang bermerk? Banyak orang rela antri berjam-jam dan ngeluarin
duit banyak biar bisa beli barang bermerk. Apa sih keistemawaan barang
ber-merk? Ya kalo aku pribadi pake barang yang ber-merk itu meningkatkan PD. Merk
juga menawarkan jaminan kualitas, dan yang paling penting I feel luxurious,
hehe.
Entah kenapa, pas ngomongin branded tiba-tiba aku kepikiran
untuk menggabungkan konsep branded ini untuk pustakawan juga. Kok bisa? Bisalah,,,,
sekarang seandainya saya sebut Hendro Wicaksono, apa yang terlintas di benakmu???
Pastinya SLiMS. Kalo saya bilang Putu
Laxman Pendit? Ya, pasti perpustakaan digital, dan masih banyak lagi. Ya itulah
yang aku bilang sebagai branded librarian (pustakawan ber-merk). Menarik,
mereka membangun brand mereka sendiri, so mereka mempunyai spesialisasi
tersendiri. Orang akan cepat mengenali spesialisasi mereka dari brand yang dia
bangun.
Membangun brand memang gak mudah, kita harus benar-benar
menguasai bidang tersebut. Tidak hanya berhenti dalam menguasai saja kita juga
dituntut untuk melakukan promosi. Kalau kita punya brand tapi kita tidak mau
mempromosikannya, bukannya itu sama aja bohong??? Orang mau tahu darimana
coba??? Emang sih keliahatannya ga gampang, tapi bayangkan, kalau kita berhasil
membangun brand diri kita sendiri? tentu saja banyak keuntungan yang akan kita
peroleh. Ya pastinya membangun brand gak bisa serta merta, perlu ada proses dan
ketekunan yang harus dicurahkan. Tapi memiliki kalau kita bisa melabeli diri
kita dengan spesialisasi tertentu, percayalah u can be a famous and rich also u
bring ur contribution to library science. Apa gak pengen tu??
Melabeli diri dengan merk atau spesialisasi bukan berarti
mengkotak-kotakkan ilmu, tapi mana ada sih ilmu general yang bisa dipahami
secara mendalam?? Akan sulit, begitu juga ilmu perpustakaan. Ilmu perpustakaan
ditunjang oleh banyak bidang, boleh sih kalau kita ingin menguasai semua, tapi
apa ya mungkin penguasaan kita akan sama mendalamnya dengan kita mengkhususkan
diri terhadap satu dua bidang?? Jadi menjadi branded librarian bukan berarti
mengkotak-kotakkan ilmu perpustakaan tetapi justru akan lebih mengembangkan
ilmu perpustakaan itu sendiri. Rasanya tidak akan mungkin semua pustakawan
memiliki minat yang sama dalam suatu bidang di perpustakaan. Nah, keberagaman
minat dalam membangun brand pustakawan akan menambah kekayaan ilmu perpustakaan
itu sendiri. So, let’s be a branded librarians, show that you proud be a
librarian.
0 komentar:
Posting Komentar